Mengapa Filtrasi Dalam Penting dalam Sistem Pengolahan Air Baku?

Air baku yang berasal dari sungai, danau, waduk, atau air tanah seringkali mengandung berbagai kontaminan fisik, organik, dan anorganik. Sebelum dapat digunakan untuk keperluan industri, rumah tangga, atau utilitas publik lainnya, air baku harus melalui proses pengolahan yang komprehensif untuk memastikan kualitasnya memenuhi standar tertentu. Salah satu tahap penting dalam pengolahan air baku adalah filtrasi dalam.

Filtrasi dalam bukan sekadar proses penyaringan biasa. Teknologi ini memainkan peran vital dalam mengurangi total padatan tersuspensi (TSS), menghilangkan partikel halus yang tidak tertangkap oleh proses sebelumnya, dan mempersiapkan air untuk tahap selanjutnya seperti disinfeksi, pelunakan, atau reverse osmosis.

Apa itu Filtrasi Dalam?

Filtrasi dalam adalah proses penyaringan air yang dilakukan menggunakan media filter multi-media yang dirancang untuk menangkap partikel kecil hingga sangat halus. Berbeda dengan filtrasi permukaan yang hanya menjebak kontaminan di permukaan media, filtrasi dalam memungkinkan air mengalir melalui lapisan media dengan kedalaman tertentu, sehingga partikel tersaring di sepanjang jalur aliran.

Biasanya, media yang digunakan dalam filtrasi dalam terdiri dari beberapa lapisan dengan karakteristik yang berbeda, seperti:

  • Pasir silika: Berfungsi sebagai lapisan bawah untuk menangkap partikel kasar.
  • Antrasit: Digunakan di bagian atas sebagai media ringan dengan ukuran partikel yang lebih besar.
  • Karbon aktif: Untuk menghilangkan bahan organik dan bau.
  • DMI-65: Media khusus yang dapat menghilangkan besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air.

Dengan konfigurasi ini, proses penyaringan tidak hanya efektif dalam menjebak partikel padat tersuspensi, tetapi juga efisien dalam memperpanjang umur media dan mengurangi frekuensi pencucian balik.

Peran Filtrasi Dalam pada Sistem Pengolahan Air Baku

Sistem pengolahan air baku umumnya terdiri dari beberapa tahap, seperti koagulasi-flokulasi, sedimentasi (clarifier), dan diakhiri dengan proses penyaringan. Dalam alur ini, filtrasi dalam bertindak sebagai pengaman akhir sebelum air memasuki tahap yang lebih sensitif, seperti penukar ion, ultrafiltrasi, atau reverse osmosis.

Beberapa fungsi utama dari filtrasi dalam pada pengolahan air baku antara lain:

1. Mengurangi Kekeruhan dan TSS

Setelah proses sedimentasi, air masih mengandung partikel halus seperti lumpur koloidal atau sisa flok. Filtrasi dalam secara efektif menyaring partikel-partikel ini untuk menghasilkan air dengan kekeruhan yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Apa Dampak TSS dan Kekeruhan Tinggi pada Air Baku?

2. Meningkatkan Efektivitas Proses Selanjutnya

Proses seperti reverse osmosis memerlukan kualitas air umpan dengan tingkat kekeruhan yang sangat rendah. Filtrasi dalam memastikan bahwa air memenuhi persyaratan ini, sehingga mencegah penyumbatan pada membran.

3. Mengurangi Kandungan Organik dan Logam

Dengan menggunakan media seperti karbon aktif atau DMI-65, filtrasi dalam juga membantu mengurangi kandungan bahan organik, besi, mangan, dan senyawa berbau yang sering ditemukan di air baku.

4. Menstabilkan Operasi Sistem

Dengan kualitas air yang lebih stabil setelah proses filtrasi dalam, sistem secara keseluruhan menjadi lebih tahan terhadap fluktuasi kualitas air baku akibat musim hujan, erosi, atau pencemaran lingkungan.

Komponen Penting dalam Sistem Filtrasi Dalam

Untuk mencapai kinerja maksimal, sistem filtrasi dalam perlu dirancang dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Jenis dan karakteristik air baku

Misalnya, air sungai dengan TSS tinggi memerlukan kombinasi media berlapis dan ukuran partikel media yang disesuaikan.

2. Desain tangki filter

Ukuran, bentuk, dan bahan tangki akan mempengaruhi tekanan, laju aliran, dan efisiensi penyaringan.

3. Laju aliran dan waktu kontak

Laju aliran yang terlalu tinggi dapat menyebabkan media tidak bekerja secara optimal, sementara waktu kontak yang cukup diperlukan agar partikel benar-benar tertangkap.

Baca Juga: Kualitas Efluen Buruk di Tangki Clarifier: Mengidentifikasi dan Menyelesaikan Masalah Laju Aliran

4. Sistem pencucian balik otomatis

Untuk menjaga kinerja sistem, pencucian balik dilakukan secara berkala untuk membersihkan akumulasi partikel di dalam media.

Kesimpulan

Filtrasi dalam adalah salah satu tahap kunci dalam sistem pengolahan air baku yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sebelum digunakan untuk berbagai kebutuhan. Dengan penggunaan media filter berlapis dan sistem yang dirancang secara presisi, filtrasi dalam dapat secara efektif menghilangkan partikel halus, logam berat, dan kontaminan lainnya.

Jika Anda menghadapi tantangan dalam pengolahan air baku—baik dari segi kualitas air maupun efisiensi proses—Lautan Air Indonesia siap menjadi mitra solusi tepercaya Anda. Kami menawarkan sistem filtrasi dalam terpadu, layanan teknis lengkap, dan media filtrasi berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri modern.

Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan percayakan solusi air Anda hanya kepada Lautan Air Indonesia.